LAPORAN KERJA LAPANGAN
TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
IDENFIKASI
ALGA DI ZONA PASANG SURUT PANTAI KONDANG MERAK
DosenPengampu
:
Drs.
Sulisetjono,M.Si
Ainun
Nik’mati Laili, M,Si
Oleh
:
Nama
: Nurul Fazriyanti
NIM : 11620003
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Tumbuhan
Ganggang (Algae) Merupakan Tumbuhan Talus Yang Hidup Di Air, Baik Air Tawar
Maupun Air Laut, Setidaknya Selalu Menempati Habitat Yang Lembab Atau Basah.
Kelompok Organisme Alga Sangat Bervariasi Baik Bentuk, Ukuran, Maupun Komposisi
Senyawa Kimianya. Alga Tidak Memiliki Akar, Batang Dan Daun Sejati. Tubuh
Seperti Ini Dinamakan Talus. Alga Bereproduksi Dengan Aseksual Dan Seksual.
Alga Ada Yang Hidup Secara Soliter Dan Berkoloni (Atnadjaya,1996)
Secara
Morfologi Maupun Habitat, Perlu Diadakannya Pengamatan Secara Langsung Terhadap
Objek Yang Akan Diteliti Dengan Praktikum Lapangan, Sehinggga Mahasiswa Dapat
Lebih Mudah Untuk Mengidentifikasi Baik Ciri–Ciri Mofologi, Warna, Bentuk Aslinya Maupun Habitatnya, Karena Pada Saat
Pratikum Dilaboratorium Warna Dan Bentuk Preparat Sudah Berubah Warna Yang
Disebabkan Oleh Bahan Pengawet, Dalam Hal Ini Maka Praktikum Lapangan Dengan
Mengamati Spesies–Spesies Alga Yang Bertempat Di Pantai Selatan Kondang Merak
Desa Bantur, Malang.
Praktikum
Lapangan Dilakasanakan Di Pantai Kondang Merak
Desa Bantur, Malang Karena Daerah Ini Memilliki Keanekaragaman Alga Yang
Relatif Lengkap, Dan Habitatnya Yang Masih Alami Belum Tercemar dibandingkan
Pantai Lainnya Yang Ada Di Malang.
2
Tujuan
Tujuan
dari pratikum lapangan ini adalah :
1.
Mengamati Keanekaragaman Alga Yang
Berhabitat Di Zona Pasang Surut Pantai Selatan Kondang Merak , Malang.
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis alga yang
berhabitat di zona pasang surut pantai kondang merak,Malang
3.
Manfaat
Manfaat
Dari Hasil Penelitian Ini Diharapkan Dapat Member Manfaat Sebagai Berikut:
1. Dapat
Mengetahui Jenis Keanekaragaman Alga Yang Berada Di Zona Pasang Surut Pantai
Kondang Merak.
2. Menambah
Pengetahuan Tentang Jenis Tumbuhan Tingkat Rendah Yang Berada Di Zona Pasang
Surut Pantai Kondang Merak, Malang.
BAB
II
METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat
Pratikum ini
dilaksanakan pada hari kamis sampai jum’at tanggal 15-16 november 2012, yang
bertempat dipantai selatan kondang merak desa bantur, Malang
2. Alat dan Bahan
Alat:
-
Alat tulis
-
Alat dokumentasi (foto dan video)
-
Ice box (termos es) untuk menyimpan alga
-
Toples
Bahan: -
Es batu
- Kertas
label
- Larutan
herbarium(alcohol, formalin)
3. Cara kerja
Ø Pengambilan sampel di pantai:
-
Di
ambil salah satu jenis alga yang ditemukan
-Di foto
- Di masukan
kedalam ice box untuk menyimpan alga
Ø Indenfikasi alga dilaboratorium:
1. Di ambil alga dalam
ice box
2. Di identifikasi alga
3.Direndam
alga di dalam larutan fiksatif yang telah ditambahkan larutan tembaga sulfat.
Perendaman selama 48 jam
·
Larutan fiksatif untuk memfiksasi alga: Asam asetat glacial 5 ml,Formalin 10 ml,Etil
alcohol atau alcohol 80% 50 m
·
Larutan tembaga sulfat untuk mempertahankan
warna : Tembaga sulfat 0,2 gr, Aquades 35 ml
4. Dibuang
larutan fiksatif setelah 48 jam
5. Diisi
toples dengan alcohol 70% sebagai pengawet
6. Dimasukkan
alga ke dalam toples
7. Ditutup
toples yang berisi alga tersebut
8. Diberi
label dengan nama spesies alga
BAB III
HASIL
3.1 Halimeda Maxroloba
3.1.1 Gambar
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literature
|
(zainiyah,2010)
|
Keterangan :
Panjang : 16 cm
Panjang dan lebar blade berbeda-beda
rata-rata 1-1,5 cm
Membentuk rumpun
Tekstur blade licin dan kasar
Bentuk blade seperti kipas/daun.
3.1.2. Klasifikasi :
(Taylor,960).
Kingdom
: Plantae
Fylum : Chlorophyta
Class : Bryopsidophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Halimedaceae
Genus : Halimeda.
Spesies : Halimeda macroloba
3.1.3
Pembahasan
Halimeda macroloba adalah halimos yang berarti laut, mempunyai
bentuk lempengan yang saling sambung-menyambung, tersusun dari zat kapur yang
mengeras dan diselingi oleh calcareous (jaringan non kapur) yang fleksibel.
Antar lempengan dihubungkan oleh sendi yang tersusun oleh crystal aragonite
secara acak dan bergerombol. Thallus tertambat pada substrat pasir dengan
holdfast fibrous (Taylor, 1960).
Halimeda macroloba merupakan fhylum dari cholorophyta,yang banyak
ditemukan diberbagai habitat, baik dilaut, air tawar maupun tempat yang lembab.
Halimeda macroloba ini berwarna hijau
karena adanya klorofil a, b, b-karoten dan xantofil. Alga hijau ini ada yang
bersel satu ada pula yang bersel banyak. Bentuk tubuhnya ada ynag bulat,
filament, lembaran dan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
(Ariyanto,2000)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
diketahui bahwa pada alga ini menpunyai panjang 16 cm, yang mana pada panjang
dan lebar blade berbeda-beda, dengan rata-rata 1-1,5 cm, bentuknya membentuk
rumpun dengan tekstur blade licin dan kasar, serta bentuk bladenya seperti
kipas, pada pengamatan secara langsung warna alga berwarna hijau cerah tapi
setalah diberi larutan herbarium maka warnanya berubah menjadi warna hijau tua.
Jika dibandingkan dengan literature maka hasil
pengamatan dan literature sesuai yang mana didalam literature Ciri-ciri umum. Helimeda macroloba, agak rimbun, warna
hijau pudar keputihan, tinggi mencapai 16 cm, menanamkan diri dalam substart
dengan serabut rhizoid yang berbentuk seperti umbi. Thalli berupa segmen-segmen
dengan kalsifikasi ringan hingga sedang, ukuran s. Yang mana Habitat. Hidupnya
di zona pasang surut bagian tengah yang berdasar pasir bercampur sedikit
lumpur. Sering ditemukan tumbuh disela-sela padang lamun.
Kimbal (2002)
menyatakan spesifikasi alga ini adalah pertumbuhan thalli kompak kandungan
karbonat tinggi, tinggi 7 cm. Percabangan utama dichotomus atau trichotomus.
Segmen berlekuk-lekuk lebar 29 mm. Panjang 15 mm. Basal segmen lebar 21 mm dan
panjang 20 mm. Holdfast lebar 17 mm dan panjang 15 mm. Persebarannya banyak
dijumpai pada substrat pasir, pasir lumpuran dan pecahan karang. Dipaparan
pasir tumbuh berasosiasi dengan tumbuhan lamun. Keberadaan jenis ini banyak
dijumpai di perairan laut.
Jadi dari hasil pengamatan dengan literature hamper
sama, yaitu menyatakan bahwa pada Halimeda
maxroloba mempunyai bentuk rumpun dengan tekstur blade licin dan kasar,
serta bentuk bladenya seperti kipas.
Manfaat dari helimeda
maxroloba itu sendri berguna sebagai ekosistem laut adalah sebagai penyedia
Ca anorganik(Birsyam,Inge L.1992)
3.2 Euchema
cotonii
3.2.1 gambar
Gambar pengamatan
|
Gambar literature
|
(Ciremai. 2011).
|
Keterangan:
Panjang : 4 cm
Panjang cabang 1 : 0,3
Panjang cabang 2 : 0,1
Bentuk blade dan stipe tidak dapat
dibedakan
Percabangan tidak teratur
Blade dan stipe membentuk rumpun
Bentuk talus silindris
Warna coklat
Tekstur talus agak lunak.
3.2 .3
Klasifikasi :( Ciremai. 2008.)
Kingdom
: Plantae
Fhylum : Rhodophyta
Class :
Florideophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma cotonii
3.2.3 Pembahasan
Eucheuma cotonii merupakan salah satu
jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) dengan anak kelas bangiophycedae dan florideophycidae,
kedua ini dibedakan berdasarkan pada kelompoknya..
Umumnya Eucheuma
cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai terumbu (reef). Habitat khasnya
adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu harian
yang kecil dan substrat batu karang mati dengan alat perekat berupa cakram.
Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun
dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (Atmadjaya,1996).
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukanan sepesies yang panjangnya 4 cm,panjang cabang 1 adalah0,3
cm,panjang cabang 2: 0,1 cm, dengan bentuk blade dan stipe tidak dapat
dibedakan, dan percabangan yang teratur, membentuk rumpun dengan bentuk
talusnya silindris agak lunak,.talusnya berwarna coklat. Dinamakan Eucheuma cottonii. Karena bentuknya yang
berbentuk rumpun.
Dari segi morfologi Eucheuma cottonii
tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang, dan daun. Bentuk
tersebut adalah thalus belaka. Bentuk thalus bermacam-macam, antara lain bulat,
pipih, gepeng dan bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan
jumlah sel yang menyusunnya alga ini ada yang tersusun uniseluler
(satu sel) atau multiseluler (banyak sel). Pada makro alga, jenis
percabangan antara lain adalah pectinate (berderet searah pada thalus utama),
pinnate (bercabag dua-dua sepanjang thalus utama secara berselang selang),
ferticilate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama) dan ada juga
yang sederhana, tidak bercabang(atmadjaya,1996).
Jika
dibandingkan dengan literature maka hasil pengamatan dengan literature sama
atau sesuai yang mana cirinya sama menyatakan bahwa Eucheuma cotonii merupakan alga yang tergolong rhodophyta dengan
Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris,
permukaan licin. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna
hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Coklat. Perubahan warna sering terjadi
hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi
kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas
pencahayaan. Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai
kompleks.
Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting
dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan.
Kadar karaginan dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54 – 73 %
tergantung pada jenis dan lokasi tempat tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya didapat dari perairan Sabah
(Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). (Ariyanto. 2000)
3.3 Laurencia
nidiafica j. agardh
3.3.1
Gambar
Gambar
|
Literature
|
(Ariyanto.
2000)
|
Keterangan :
Panjang 6,5 cm
Lebar 5 cm
Panjang talus 1,5 cm
Lebar talus 0,5 cm
Serabut kecil-kecil berwarna hijau
Tekstur kenyal
Bercabang-cabang
Membentuk rumpun
3.3.2 klasifikasi :(taylor.1996)
Kingdom : plantae
Fhylum
: Rhodophycota
Class
: Rhodophycea
Ordo
: Ceramiales
Family
: Ceramiaceae
Genus
:Laurencia
Species
: Laurencia nidifica j. agardh
3.3.3
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
secara langsung dipantai kondang merak, pratikan menemukan species salah satu
diantaranya Laurencia nidifica j. agardh,
pratikan menyebut dengan nama itu dikarenakan ketika dicari gambar melalui
literature maka diketahui bahwa spesies yang ditemukan dan hasil pada
literature gambar menyatakan bahwa spesies terseut bernama Laurencia nidifica j. agardh yang mana pada identifikasi diketahui
bahwa alga ini mempunyai panjang 6,5 cm, lebar 5 cm, panjang talusnya 1,5 cm,
lebar talusnya 0,1 cm, mempunyai percangan dengan serabut yang berwarna hijau,
warna hijau itu disebabkan karena pada pembuatan larutan herbarium semua jenis
alga dimasukkan menjadi satu sehingga menyebabkan alga lainnya kelunturan dan
berubah menjadi warna hijau semua, padahal pada warna aslinya berwarna merah.
Selain itu tekstur tubuhnya pun kenyal.
Laurencia
nidifica j. agardh masuk dalam fhylum Rhodophyta satu
kelas yaitu rhodopyceae dengan anak kelas bangiophycidae dan florideophycidae,
Kedua anak kelas dibedakan berdasarkan pada
kelompok. (Tjitrosoepomo, Gembong. 1983)
Habitat Laurencia nidifica j. agardh tumbuh menempel pada
batu atau substrat lain di laut, bersifat epifit. Sebarannya tidak begitu
meluas dan tidak begitu umum dijumpai.( Ciremai. 2008.)
Laurencia nidifica j. agardh mempunyai Thallus yang silindris, percabangan
dichotomous, membentuk rumpun yang rimbun. Ukuran thallus mencapai panjang 5-7
cm, diameter antara 0,5-1 mm. Wama thallus hijau di bagian pangkal berkombinasi
dengan warna merah di bagian ujung (Birsyam,Inge L.1992.).
Laurencia nidifica j agardh ini
Dimanfaatkan secara lokal sebagai bahan makanan (jajanan) berupa agar-agar,
atau dijual mentah dalam bentuk kering. (Notji, A. 1981)
Jika
dibandingkan hasil pengamatan dengan literatur sudah sesuai karena sama-sama
menyatakan bahwa Laurencia nidifica j.
agardh mempunyai percabangan dengan
membentuk rumpun .
BAB IV
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari hasil pratikum lapangan di
kondang merak dapat disimpulkan bahwa :
·
Pantai Kondang merak merupakan pantai yang masih
banyak memiliki keanekaragaman alga.
·
Halimeda
macroloba merupakan alga dari fhylum clorophyta dan kelas Bryopsidophyceae
yang berhabitat di air laut dengan bentuk yang rumpun serta bentuk blade
seperti kipas atau daun, yang bermanfaat sebagai ekosistem laut
·
Euchema
cotonii merupakan alga dari fhylum rhodophyta dan kelas Florideophyceae yang
berhabitat di air laut, dengan membentuk rumpun dan tekstur yang agak lunak,
alga ini bermanfaat sebagai
penghasil ekstrak karaginan
·
Laurencia
nidifica j. agardh merupakan alga dari fhylum Rhodophycota dan termasuk
dalam kelas rhodophycea dengan tekstur tubuh yang bercabang-cabang, membentuk
rumpun, dan tekstur yang kenyal.
2. SARAN
Pada
waktu pelaksanaan KKL terstruktur disarankan untuk memaksimalkan waktu dalam
mengamati spesies
DAFTAR
PUSTAKA
Atmadjaya,
Eddy dkk. 1996. Pengnalan Jenis-Jenis
Rumput Laut Indonesia. Puslitbang
Oseanologi LIPPI. Jakarta
Ariyanto.
2000. Biologi Umum. Jakarta:
Erlangga.
Birsyam,Inge
L.1992.Botani Tumbuhan Rendah. ITB.
Bandung
Ciremai.
2008. Biologi Laut. Jakarta: PT. Gramedia.
Campbell,
Neil A, J.B Reece dan L.G Mitchell. 2003. Biologi
Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga
Lovelles. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk
Daerak Tropik 2. Jakarta: Gramedia.
Notji, A. 1981.Biologi Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.
Taylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1983. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.
Yogyakarta: UGM Press.